19 December 2018

Chefchaouen, Kota Biru di Maroko



            Apakah anda adalah seorang yang suka berpergian? Menyukai warna biru? Atau bahkan menyukai keduanya?
            Jika anda adalah menjawab Ya untuk jawaban di atas, kota Chefchaouen di Maroko bisa menjadi pilihan yang tepat untuk menjadi destinasi perjalanan anda selanjutnya. Kota ini terletak di barat daya Maroko dan berjarak 575 km dari Marrakesh, ibu kota Maroko. Selain ibu kotanya yang punya sejuta daya tarik, dari bangunan hingga keragaman budayanya. Kota – kota lainnya juga menjadi tempat yang sering menjadi tempat yang dikunjungi turis.
            Mari kita bahas dari ibu kotanya di Marrakesh, jika anda penyuka balap mobil, mungkin anda bisa datang di awal Januari untuk menonton ajang balap mobil Formula E yang dilaksanakan di jalan – jalan ibu kota Maroko ini. Membahas Casablanca, kota ini sangat identik dengan wisata belanjanya yang banyak sekali. Dan yang terakhir, kota Fez, kota yang sudah masuk dalam situs warisan budaya UNESCO. 
Ajang Balap Formula E, Marakesh 2018
Sumber
Wisata Belanja di Casablanca
Sumber

Tetapi disini kita membahas tentang Chefchaouen yang terkenal dengan bangunan yang keseluruhannya berwarna biru atau bernuansa biru, hingga memiliki julukan The Blue Pearl of Monaco.
Pesona kota Chefchaouen, Maroko
Sumber

Chefchaouen, atau lebih biasa disebut Chaouen oleh penduduk lokal, menjadi salahsatu daya tarik negara Maroko dengan bangunan – bangunan yang di cat warna biru ataupun gradasi biru. Kota biru ini sekilas mungkin mengingatkan kita dengan kota Oia di Santorini, Yunani dengan struktur jalan – jalan kecil atau alleys yang ada di kota para dewa tersebut. Tidak kalah dengan Oia, Chaouen juga punya daya tariknya sendiri.
           Banyak cerita bagaimana kota ini dibangun, tapi semua mengacu pada tahun 1471 di pegunungan Rif. Ada yang mengatakan bahwa kota biru ini dibangun oleh Moulay Ali Ibnu Rashid, yang merupakan keturunan dari Abdul as-Salam Al-Alami dan Indris I; dari garis keturunan mereka inilah, Moulay Ali Ibnu Rashid adalah keturunan Nabi Muhammad SAW. Tapia da juga yang mengatakan bahwa Chefchaouen dibangun oleh para pendatang Yahudi dan Spanyol. Banyak yang mengatakan bahwa kota ini dicat biru oleh para pendatang Yahudi yang menetap di sana setelah melarikan diri dari Hitler, lainnya mengatakan bahwa warna biru dapat mengusir keberadaan nyamuk, sementara yang lainnya mengatakan bahwa biru menggambarkan warna laut.
Kedekatan lokasinya dengan Tangier dan Tétouan, yang juga jadi tempat yang sering dikunjungi turis, menjadikan kota ini juga sering di datangi turis. Banyak sekali penyedia jasa tur yang menyediakan day trip ke kota ini, contohnya dari Tangier. Jaraknya sekitar dua jam dari tempat dimana kita bisa melihat Selat Gibraltar ini dan kita punya sekitar empat sampai lima jam untuk mengeksplor kota yang cantik ini. Sedangkan dari kota Fes, waktu yang ditempuh untuk menuju Chefchaouen adalah sekitar 3 jam, kita juga memiliki kebebasan untuk mengeksplor Chefchaouen selama 4 jam.
Jalan dan gang – gang kecil di Chefchaouen seperti sebuah labirin, tokonya pun sama. Hampir mirip satu dengan yang lainnya. Besar kemungkinan kita untuk tersesat ketika sedang mengeksplor kota biru ini. Tapi, tidak perlu khawatir. Kalian bisa mengabadikan foto di kota ini, yang mungkin nanti akan kita unggah ke media sosial masing – masing. Kota ini, beserta arsitektur dan warna birunya sangat instagrammable.
Salahsatu gang di Chefchhaouen
Sumber

Toko – toko di Chaouen lebih dikenal sebagai medina. Berbelanja di Chefchaouen bisa dibilang susah – susah gampang, dibandingkan dengan kota Fes dan Marrakesh. Kebanyakan barang harganya justru lebih mahal dibandingkan dengan di kedua kota tersebut.
Untuk berbelanja di Chaouen, pastikan selalu ada uang tunai (cash). Meskipun begitu, Mesim ATM ada di pusat kota. Mata uang yang digunakan di Maroko adalah dirham, dengan nilai tukar uang sekarang. Satu dirham sama dengan Rp. 1.516. Tempat belanja favorit di Chaouen adalah Souk. Pastikan diri anda bisa menawar harga suatu barang, meskipun para pedagang sudah mematok harga. Banyak para pedagang di Chaouen yang sudah memberikan harga murah untuk para turis yang ingin membeli souvenir atau cinderamata untuk dijadikan oleh – oleh. Hal ini bisa dipertimbangkan oleh kita, sebagai turis, untuk dimana kita harus membeli oleh – oleh untuk kerabat atau keluarga. Sebagai bonus, ketika kita berbelanja di Souk, kita juga bisa bermain dengan banyak kucing lokal di daerah tersebut.
Selain berbelanja di Souk, kita juga bisa mengunjungi Kasbah Museum. Museum ini adalah museum etnografik, yang memiliki banyak koleksi dari artefak dari region itu; seperti karya keramik, alat musik, juga lukisan – lukisan.
Berlibur bukan berarti tidak berolahraga, kita juga bisa melakukan kegiatan hiking ke Spanish Mosque. Layaknya hiking, kita bisa melihat pemandangan dari atas bukit. Dan pemandangan dari Spanish Mosque ini sangatlah cantik
Tempat yang juga menjadi tempat favorit para turis adalah Medina. Di Medina ini, kita bisa berjalan – jalan santai menikmati arsitektur dan desain dari kota biru ini. Di sekitar Medina, kita juga bisa berbelanja barang – barang yang dijual oleh penjual yang berjualan di sekitaran Medina.
Chefchaouen, dengan segala kecantikannya, masih punya satu daya tarik lainnya. Yaitu desain pintu – pintunya. Banyak orang yang berfoto dan pintu berdesain unik khas Chefchaouen menjadi latarnya. Desainnya yang unik, karena perpaduan desain Arab dan Spanyol, yang dulu pernah menduduki daerah ini ketika melarikan diri ketika penaklukan Spanyol (Spanish Reconquista) oleh Kristen
Saat berkunjung ke Chaouen, yang terletak di barat daya Maroko, kita bisa menggunakan bahasa Perancis, Arab ataupun Spanyol. Karena dahulu, daerah utara Chefchaouen diduduki oleh Perancis. Tetapi, sekarang kebanyakan penduduk menggunakan bahasa Spanyol.
Pilihan tempat menginap di Chafchaouen dengan pilihan harga yang sangat beragam, kita bisa memilih dari guesthouse hingga hotel yang paling mewah sekalipun. Untuk guesthouse, kita bisa memilih riads. Riads bisa dipilih untuk menjadi tempat menginap karena menawarkan pengalaman otentis Maroko. Sedangkan yang paling mewah, kita bisa memilih untuk menginap di hotel yang menawarkan spa dan jaringan wi-fi gratis, dan terletak di daerah yang banyak dikunjungi oleh turis.
Maroko adalah negara yang sebagian besar penduduknya menganut agama Islam. Saat  kita berkunjung ke Maroko, jangan lupa berpakaian yang sopan dan tetap menjaga sikap, meskipun saat kita sedang jengkel-jengkelnya. Jangan mengucapkan kata – kata kotor, terutama kepada laki – laki. Maroko punya tata tertib yang ketat, jadi tetap jaga sikap kita saat kita berlibur di sana.
Hal penting lain yang harus diperhatikan ketika kita berkunjung ke Maroko adalah keamanan. Khususnya bagi pelancong perempuan. Gunakanlah pakaian yang meutup kaki, daerah perut, punggung dan kepala. Selain untuk mengurangi perhatian lawan jenis, berpakaian yang menutup bagian tersebut juga bisa membuat kita lebih aman.






Sumber :

https://en.wikipedia.org/wiki/Chefchaouen
https://en.wikipedia.org/wiki/Fes_el_Bali
https://en.wikipedia.org/wiki/Tangier

No comments:

Post a Comment